Perempuan; Menteri Keuangan Keluarga

Perempuan; Menteri Keuangan Keluarga

Salah satu mandat yang diberikan Presiden Jokowi kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  adalah mewujudkan kesejahteraan anak dan perempuan.  Caranya antara lain dengan meningkatkan peran perempuan; selain di dunia kerja juga dengan memberi peran luas sebagai penopang ekonomi keluarga. Tidak bisa dipungkiri perempuan mempunyai peran besar dalam menopang ekonomi keluarga. Suka atau tidak, selain sebagai salah seorang pencari nafkah perempuan adalah  Menteri Keuangan untuk rumah tangganya. Perempuan Manggarai tentu juga termasuk dalam barisan Menteri Keuangan dalam rumah tangganya masing- masing. Sayangnya kemandirian kaum perempuan belum didukung dengan kemampuan dan keahlian dalam mengelola  keuangan.

Literasi keuangan kaum perempuan masih rendah.

Hampir semua perempuan secara otomatis diberi kepercayaan sebagai Menteri Keuangan dalam rumah tangganya. Hal ini membuat kebanyakan perempuan beranggapan mereka tahu cara mengelola keuangan dengan baik; terjadi pada saya juga. Setelah menjalaninya selama beberapa waktu sambil belajar tentang manajemen keuangan, akhirnya saya sadar bahwa ternyata yang saya lakukan adalah yang paling standar dalam mengelola keuangan keluarga. Aktivitas menabung dan kredit yang saya lakukan terjadi di luar sistem keuangan yang benar.  Semua ini terjadi karena rendahnya literasi keuangan yang saya dapatkan. Selain itu juga tidak adanya keinginan membuka diri untuk lebih memahami perencanaan keuangan yang baik dan benar.

Sejak Maret 2018 sampai saat ini saya mencoba membuka diri menggeluti sebuah pekerjaan berbasis perencanaan keuangan. Ini kemudian yang membuka cakrawala berpikir saya tentang bagaimana merencakan keuangan. Belajar dari teman-teman lain yang sudah memiliki literasi  keuangan, saya akhirnya menyadari betapa pentingnya memahami prinsip dasar pengelolaan keuangan keluarga. Pencatatan keuangan (pemasukan dan pengeluaran) adalah hal mendasar yang wajib dilakukan oleh perempuan sebagai Menteri Keuangan Keluarga, sehingga “bocor-bocor halus” dalam keuangan rumah tangga tidak perlu terjadi lagi.  Pencatatan akan membuat keuangan rumah tangga terkendali, karena dengan itu kita bisa menganalisa apakah pengeluaran lebih banyak untuk keperluan wajib atau konsumtif.

Harapannya seperti apa? Kebutuhan konsumtif berkurang, sehingga setiap rumah tangga dapat meyisihkan dan bukannya menyisakan dananya untuk beragam kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang. Belajar tentang berbagai instrumen keuangan akan membantu perempuan mempersiapkan masa depan keluarga yang sejahtera.

Perempuan wajib melek finansial.

Perempuan harus paham bahwa sebaiknya tidak saja melulu bekerja dan menghasilkan uang. Seorang Menteri Keuangan wajib tahu bagaimana melindungi keuangan keluarga, berinvestasi dan akhirnya uang yang bekerja untuk kaum perempuan. Jangka panjangnya tentu saja adalah keluarga yang sejahtera sampai generasi selanjutnya.

Diharapkan akan semakin banyak perempuan yang berminat untuk mencari dan mengikuti berbagai pelatihan terkiat literasi keuangan, sehingga bisa mengoptimalkan kemampuannya  dalam mengatur keuangan keluarga. Yang utama adalah kemampuan perencanaan dan pemetaan risiko keuangan. Ketika telah menguasai yang utama, otomatis akan muncul kepercayaan diri ketika harus mengambil keputusan terkait keuangan pribadid an keluarga.

Bayangkan betapa asiknya menjadi perempuan  yang bisa membantu menopang ekonomi keluarga sekaligus bertanggung jawab terhadap kesejahtraan dan masa depan keluarganya. Kemampuan untuk melakukan berbagai peran penting termasuk mengelola keuangan dengan baik inilah  yang merupakan salah satu karakteristik perempuan tangguh.

Tak ada kata terlambat bagi semua perempuan untuk menjadi Menteri Keuangan yang tangguh dalam rumah tangganya. 

Tulisan ini milik Lili Dalo, salah seorang perempuan dengan aura positif yang memancar nyata. Bicara soal keuangan dia jagonya, bicara tentang persahabatan dia punya stok cinta yang banyak untuk dibagikan. Terima kasih untuk tulisan keren ini k Lili sayang.

Salam dari Borong

Komentar