Fisikawan, Politisi, dan Kanselir Jerman
Dia lahir di Hamburg, Jerman Barat dari seorang ayah pendeta Lutheran dan ibu yang seorang guru bahasa Inggris dan Latin. Ia kemudian bertumbuh di daerah pedesaan di utara Berlin. Memperoleh gelar Sarjana di bidang studi fisika pada tahun 1978, tahun 1986 diberi gelar Doctor rerum naturalium atas tesisnya di bidang kuantum kimia. Pada masa awal karirnya, wanita ini berprofesi sebagai ilmuwan dan peneliti. Kemudian masuk dunia perpolitikan setelah peristiwa runtuhnya Tembok Berlin dengan bergabung ke dalam Partai Persatuan Demokrasi Kristen atau Christian Democratic Union (CDU). Diangkat menjadi Menteri Wanita dan Pemuda (1991-1994), Menteri Lingkungan dan Keamanan Nuklir (1994-1998). Kemudian pada 1998, ia menjadi Sekretaris Jendral Partai Persatuan Demokrasi Kristen. Setelah melalui banyak perhelatan politik, baik dalam penentuan kebijakan dalam maupun luar negeri, pada tahun 2005 wanita ini sukses terpilih menjadi Kanselir Jerman.
Wanita ini mampu mempertahankan posisi politiknya selama 16 tahun dan baru digantikan pada tahun 2021 kemarin. Wanita berprestasi ini bernama Angela Dorothea Kasner atau lebih dikenal sebagai Angela Merkel. Bagi mereka yang sering bergelut atau memantau dunia perpolitikan Internasional, tentunya nama ini tidak asing. Walaupun mungkin untuk masyarakat di daerah seperti di Manggarai atau Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan, nama ini masih belum familiar. Tentu saja perbedaan geografis tidak menjadi tembok penghalang untuk kita belajar. Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi pandangan saya tentang apa yang bisa dipelajari dari seorang Angela Merkel; terutama bagi kaum wanita di Manggarai.
Keberanian untuk melangkah ke arah yang berbeda
Legacy Angela Merkel yang paling utama bagi saya adalah keberaniannya untuk melangkah ke arah yang berbeda. Seperti tagline dari produk Apple, Think Different, ini tentu dipakai untuk menjadikan Apple sebagai produk yang berbeda dengan kelebihan dan keistimewaanya. Think different, do different; mudah diucapkan tetapi seringkali susah dilakukan. Sebagai makhluk sosial, kita cenderung untuk membuat pilihan hidup yang sama dengan mayoritas masyarakat. Kutipan dari buku Atomic Habit-nya James Clear menggambarkannya dengan baik; Kita seperti mengikuti naskah yang diberikan kepada kita oleh teman dan keluarga, oleh agama atau sekolah, oleh masyarakat di sekitar kita, dan oleh masyarakat di lingkungan yang lebih besar.
Dalam lingkungan yang kondusif/baik, tentunya kita akan turut menjadi baik. Bagaimana jika lingkungan itu hanya didominasi oleh satu ras atau satu gender saja? Atau, jika lingkungan itu hanya memberi kita batasan tanpa mencoba? Angela Merkel berhasil menunjukan kepada dunia bahwa dalam bidang yang hanya didominasi oleh kaum pria, Ia, yang hanya seorang wanita mampu bersinar dengan kekuatannya sendiri. Perlu dicatat bahwa Angela Merkel adalah Kanselir Jerman wanita pertama dan Kanselir dengan masa pemerintahan terlama kedua dalam sejarah pemerintahan modern negara pembuat mobil Volkswagen itu. Ia berhasil membuktikan kepada dunia bahwa seorang perempuan juga bisa kuat dan mampu berdiri di atas kaki sendiri.
Hidup di negara seperti Indonesia yang berakar kuat pada adat istiadat, yang hampir semuanya mengedepankan peran kaum pria seperti di Manggarai, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kaum perempuan untuk bersaing dan bertumbuh. Angela Merkel mengajak kaum wanita untuk memilih jalan yang berbeda dan hidup dengan pilihannya sendiri, bukan berdasarkan kehendak atau tuntutan orang lain. Profesi-profesi yang dijalani oleh Angela Merkel adalah profesi-profesi langka. Tetapi, mantan kanselir Jerman yang satu ini menunjukkan bahwa selama pikiran, kemauan, dan tindakan diselaraskan, niscaya kita bisa berjaya. Angela Merkel, seorang ilmuwan, seorang politisi, seorang pemimpin, seorang perempuan. WHAT A COMBINATION! SHOW YOUR COLOR!
Pentingnya peranan pendidikan dalam hidup
Berdasarkan latar belakang yang diceriterakan di atas, terlihat bahwa karir Angela Merkel tidak terlepas dari pendidikan yang Ia peroleh. Angela Markel mewariskan nilai tentang pentingnya peranan pendidikan dalam hidup, nilai ini baiknya dipetik dan dipraktekkan oleh wanita-wanita Manggarai. Di dunia yang berkembang pesat, terutama bidang fashion dan kecantikan, masih banyak dari kita yang menilai value seseorang hanya dari penampilan fisik dan tata cara berpakaiannya saja. Harus diakui bahwa cara berpakaian dan penampilan fisik berperan penting saat menjalin komunikasi, tetapi dua hal ini saja tidak cukup. Di sisi lain, pendidikan mempunyai porsi peran yang lebih besar dalam menapak hidup. Berpendidikan di sini artinya adalah berpengetahuan luas, beretika dengan baik, rendah hati, dan mampu mengelola diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Isu feminisme munculnya karena kaum wanita selalu dinomorduakan. “Dinomorduakan”secara tidak langsung mendemotivasi kaum wanita untuk berjuang, termasuk dalam dunia pendidikan. Angela Merkel melalui kontribusinya kepada Jerman dan dunia mampu menunjukkan bahwa menjadi seorang perempuan yang berpendidikan akan membayar masa depan yang lebih cerah. Seseorang yang berpendidikan akan mampu memimpin dengan lebih baik dan mampu menciptakan nilai dari dalam dirinya. Dilansir dari Forbes Magazine pada tahun 2018, Angela Merkel dicatat sebagai orang paling berkuasa keempat di dunia setelah Xi Jinping, Vladimir Putin, dan Donald Trump. Faktor pendidikan mampu membantu Angela Merkel untuk menorehkan sejarah dunia internasional. Pendidikan itu menuntut pengorbanan dan kerja keras.
Ganjaran yang didapat mungkin tidak instan, namun jika kita konsisten dalam belajar, semua akan terbayar lunas.
Hadiah pendidikan itu diperoleh, bukan diberi cuma-cuma. Gasken!!! Angela Merkel telah banyak berkontribusi bagi Jerman dan dunia Internasional. Terlepas dari itu, Angela Merkel masih memiliki kekurangan dalam perjalanan karirnya. Tetapi, saya mengajak kita semua untuk belajar dari legacy positif yang dimiliki oleh Angela Merkel. Belajar dari kekurangan serta kesalahan Angela Merkel sebagai seorang pemimpin. Untuk kaum perempuan di Manggarai dan di seluruh Indonesia, jadilah Merkel di duniamu sendiri. Jadilah penggerak bagi dirimu sendiri; jika menjadi berbeda adalah jalan yang harus kau tempuh, ambil keputusan itu. JANGAN TAKUT!
Artikel keren ini ditulis oleh Baptista Ezra Varani Nabit untuk lejeany.com. Terima kasih sudah meluangkan waktu menulis disini dear brodaahh. Semoga tulisan ini bisa menjadi salah satu lecutan semangat untuk perempuan Manggarai menjadi lebih baik dan bersinar
Salam dari Borong