Perempuan dan Media Sosial

Perempuan dan Media Sosial

Perempuan dan Media Sosial adalah judul yang saya ambil untuk materi presentasi ketika  menjadi salah satu nara sumber pada โ€œPekan Literasi Digital 2023 untuk Wilayah NTT di Borong” beberapa waktu lalu. Menarik saja saya pikir untuk melihat bagaimana media sosial berpengaruh cukup banyak pada kehidupan perempuan. Perempuan di media sosial memiliki banyak cerita menarik untuk dicermati.

Perkembangan teknologi bersama semua ikutannya adalah sebuah kewajaran saat ini. Sulit menemukan orang dan kegiatan yang tidak melibatkan teknologi dengan semua sarana dan kemudahan yang ditawarkannya.

๐˜”๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ด ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ต, ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ช.

Jika media massa adalah tempat wartawan atau juru berita memberikan laporannya maka media sosial adalah tempat siapa pun bisa berbagi. Walaupun dalam perjalanannya postingan media sosial juga terlihat seperti laporan detail aktivitas dan perasaan. 

Dihimpun dari berbagai sumber; ada beberapa hal yang menjadi karakteristik media sosial. Diantaranya adalah informasi, konten, interaksi, jejaring, share, keterbukaan, keterhubungan dan arsip.

Sekarang ini, semua orang sepertinya selalu ingin membagi segala sesuatunya kepada orang lain di media sosial. Bahkan sering kali mengabaikan kehidupan di dunia nyata. Era keterbukaan membuat berbagai informasi disajikan secara gamblang.

Facebook, Instagram, Whatsapp dan beragam jenis media sosial, bertabur konten yang berisi informasi; informasi umum pun yang pribadi. Belum sempurna suatu aktivitas berlangsung jika belum dibagikan ke media sosial.  Nah ini yang kemudian membuatnya terlihat sebagai laporan kegiatan.

Dari pribadi kepada publik; atau bisa jadi dari pribadi ke pribadi lain secara spesifik melalui medsos. Hehe. Ini beda ceritanya

๐˜๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ต (๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ญ) ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ.

Berdasarkan data survey Indeks Literasi Digital Nasional tahun 2021, 56.6% pengguna internet adalah perempuan. Hal ini menggambarkan bahwa perempuan Indonesia sudah melek tekhnologi dan sedang menjalani migrasi dan transformasi digital. Tetapi apakah ini dibarengi dengan kesiapan mental dan pengetahuan?

Ada perempuan yang memanfaatkan media sosial untuk memperluas wawasan dan jaringan, self branding atau meningkatkan produktivitas dan ekonomi dengan berbisnis. Sebagian lainnya terjebak dalam trend yang sedang โ€œhitsโ€ tanpa filter dan pengetahuan yang cukup.

Tipe perempuan pengguna media sosial seperti inilah yang kemudian rentan terhadap berbagai bentuk kejahatan dan kekerasan di medsos. Kebebasan berekspresi di media sosial juga diikuti dengan kebebasan untuk berkomentar dan melakukan tindakan yang bisa berujung pada kejahatan. Pelecehan seksual, kekerasan dalam bentuk kalimat atau pernyataan yang sengaja mempermalukan, penghinaan terhadap bentuk tubuh (body shamming) dan ancaman dalam berbagai bentuk adalah contoh kejahatan dan kekerasan di medsos. Survey Plan Internasional  terhadap perempuan di 22 negara menyatakan bahwa 58% dari 14.701 perempuan pernah mengalami kekerasan ketika berinteraksi di media sosial.

๐˜‹๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜บ๐˜ข, ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ณ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข.

Apapun bentuk dan medianya, kekerasan akan menimbulkan efek trauma yang sama. Dunia nyata efeknya akan terlihat dalam bentuk lebam dan luka. Trauma yang ditimbulkan di dunia maya sama hebatnya, walau lebih sering tersembunyi dibalik tangis . Kekerasan yang terjadi di dunia maya cenderung lebih permisif. Banyak korban yang bahkan tidak sadar bahwa dia sudah mengalami kekerasan dan pelecehan.

Kekerasan dan pelecehan berbasis medsos sering diawali dengan kesempurnaan dan  tipu tapu khas medsos. Rayuan, pujian, dan sanjungan sering kali membuat perempuan menjadi lemah dan terbuai. Selanjutnya terjebak dalam banyak bentuk kejahatan di media sosial.

Ketika filter dan pengetahuan tentang media sosial tidak cukup banyak, ditambah kebutuhan akan pujian yang terpenuhi di medsos, maka tidak heran banyak yang terjebak dalam pusaran kejahatan dunia maya. Terutama perempuan dan anak. Paling sering adalah informasi dan foto pribadi yang menyebar tanpa izin; walaupun kadang sumber foto adalah korban itu sendiri.

Namun tidak banyak kasus yang terekspos

Tidak banyak korban yang mau melaporkan, dengan berbagai alasan. Malu dan kurangnya pengetahuan terkait batasan kejahatan berbasis medsos adalah alasan yang jamak. Perkembangan tekhnologi daring juga terkadang menyebabkan banyak kasus yang tersembunyi atau disembunyikan lalu hilang begitu saja.

Ketakutan akan penghakiman sosial memperburuk situasi.

Banyak perempuan yang juga belum sadar akan haknya  atas tubuh dan  atas kehidupan pribadinya. Terutama, sedikit sekali perempuan yang sadar akan haknya atas hukum ketika mengalami kekerasan.

Disinilah pentingnya literasi digital.

๐˜‹๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ข.

Perempuan yang menghargai dan mencintai dirinya sendiri. Dia yang tahu apa yang diinginkannya termasuk seperti apa ia ingin diperlakukan. Seorang perempuan yang memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi dirinya dan orang-orang yang ia cintai.

Seorang perempuan seharusnya bisa menjadi rumah yang nyaman untuk orang-orang yang mencintai dan dicintainya pulang. Dan yang utama adalah menjadi rumah untuk dirinya sendiri. Tidak ada yang bisa menjaga dan melindungi seseorang lebih baik dari dirinya sendiri. Bahwa akan selalu ada yang tidak suka, bahkan dari sesama perempuan, adalah sebuah kewajaran.

Begitulah hidup dan ceritanya.

Nikmati saja

Perempuan

=== ๐‘†๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘š ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐ต๐‘œ๐‘Ÿ๐‘œ๐‘›๐‘” ===

Komentar