Perempuan Usia 40-an; Antara Skin Care dan Fresh Care

Perempuan Usia 40-an; Antara Skin Care dan Fresh Care

Bicara pun menulis tentang perempuan tidaklah mudah, apalagi perempuan pada usia 40-an tahun. Bukan soal pendapat dan kesepakatan umum tentang kaum kami, bukan juga urusan hormonal atau genetik. Tetapi memang sepertinya tidak ada yang sederhana tentang perempuan; berapapun usianya. Bahkan sekelas Rocky Gerung juga menyadari hal ini dengan pernyataan “perempuan itu indah sebagai fiksi, berbahaya sebagai fakta.”

Hari sekarang mudah saja menemukan video di media sosial tentang susahnya menghadapi anak perempuan dengan segala mood dan tingkahnya. Remaja perempuan dengan kompleksitas urusan juga bukan hal mudah untuk diterima. Memasuki usia dewasa, urusannya bukan tentang mood semata tetapi lebih banyak tentang perbedaan cara memandang hidup. Diskusinya lebih alot disini; pasti.

Bisa dibilang perempuan adalah sekolah tanpa akhir, yang harus dihadapi dengan ujian setiap hari; tanpa pernah tahu kapan anda akan lulus. Sebagai seorang perempuan pun kadang saya masih suka takjub dengan pemikiran dan kelakuan sendiri, apalagi orang lain kan? Saya yakin banyak perempuan diluar sana juga merasakan hal yang sama.

Kata orang, untuk seorang perempuan hidup dimulai pada usia 30 tahun.

Tidak ada catatan ilmiah soal ini yang saya temukan sih, pernyataan ini hanya berkembang dan dianggap benar dalam komunitas tertentu sepertinya. Bukan kebenaran universal. Secara umum, memasuki usia 30 tahun seorang perempuan biasanya sudah lebih dewasa dan matang secara emosional (dan finansial). Ini tentunya berpengaruh pada cara pandang, perilaku dan cara hidup yang kemudian berujung pada kecantikan yang terlihat matang memancar. Mungkin ini sebagian alasan dari pernyataan diatas.

Untuk orang Manggarai ada istilah bengkar wing ca,  ini merujuk pada kecantikan perempuan yang terlihat lebih anggun dan dewasa setelah memiliki seorang anak dan biasanya ini terjadi pada usia menjelang 30 tahun. Perempuan terlihat lebih menarik dan cantik ketika memiliki satu orang anak; apakah akan semakin cantik atau tidak setelah kelahiran-kelahiran berikutnya belum pernah dituturkan serius. Hehe.

Lalu bagaimana dengan perempuan yang memasuki dan menjalani usia 40 tahun?

Usia 40 tentu tidak bisa dibilang muda merekah lagi tentunya. Ini usia dewasa yang seharusnya sudah sangat matang secara emosional, sosial dan alhamdulillah jika juga secara finansial; stabil orang bilang. Tak ada lagi drama lebay tentang wajah kusam atau teriakan panik soal jerawat. Sudah cukup diskusi receh tentang jatuh bangun hidup tetangga sebelah. Semua cerita  (harusnya) sudah bisa disikapi dengan kepala dingin, segala potensi drama menjadi lakon tenang penuh refleksi. Susah senang, sedih dan bahagia atau apapun bentuk emosi yang muncul, menjadi catatan di penghujung hari. Yang lalu dinikmati dengan santai sambil ngopi dan mendengarkan lagu-lagu Enrique Iglesias dengan hikmat.

iklan dania salon

Memasuki usia 40 kecantikan perempuan bukan pada fisiknya lagi, tetapi pada pengalaman dan cerita di matanya. Kecantikan usia 40 tidak lagi terlihat pada wajah mulus tanpa kerut atau kilau mentereng wajah tanpa jerawat.  40 tahun hilir mudik di dunia, kalau dikonversi akan menjadi 14.600 hari dan menjadi 350.400 jam. Cihuiiii banyak sekali ya. Cerita dalam sehari saja banyaknya minta ampun apalagi kalau pake ukuran jam.

Tidak mungkin dalam waktu sekian banyaknya seorang perempuan tidak merasakan 6 emosi dasar yaitu terkejut, takut, marah, senang, jijik dan sedih;  bersama segala turunannya. Silih berganti semua keluar masuk dalam kesadaran dan non kesadaran. Banyak cerita sudah dituliskan, banyak gambar sudah terpatri dalam jiwa. Pengalaman mengalami semua emosi, bertemu dengan banyak manusia lainnya, mengunjungi banyak tempat selain rumah akan menjadikannya pribadi yang (seharusnya) matang pada usia 40-an itu.

Cantiknya lebih tenang dan menenangkan. Kerut yang muncul adalah gambaran perjalanan panjang kehidupan yang tidak bisa dicegah hadirnya. Tatap mata yang dalam bercerita tentang semua emosi yang pernah singgah lalu mengendap menjadi pelajaran. Kecantikan yang matang biasanya mengundang rasa penasaran pada yang memandang. Akan muncul rasa ingin mengetahui perjalanan utuh dari penggalan yang terpancar dari mata. Tetapi tentu ini tidak mudah dan tidak akan pernah mudah.

Kebanyakan perempuan dianggap “sulit”.

Perempuan makhluk yang sulit dipahami, ini sepertinya sudah menjadi kesepakatan umum. Apalagi perempuan pada usia matang 40 tahun yang katanya sulit diajak berteman, sulit diajak bercerita, sulit berkompromi, sulit diyakinkan dan beragam kesulitan lainnya. Bukan hanya oleh kaum laki-laki; sesama perempuan juga. Perempuan pada usia ini juga sudah memiliki lingkungan yang paten, sehingga susah untuk membentuk koloni baru, tidaklah mudah untuk membaur kedalam sebuah pertemanan baru. Dengan kecerdasan yang emang sebagian besar perempuan miliki secara genetik dan pengalaman hidup selama 14.600 hari, tentu saja sudah tinggi jam terbangnya untuk mengenali segala jenis hal yang bisa mendatangkan kesulitan. Jadi pertahanan dirinya sudah terbentuk sempurna; bahkan untuk kaum sejenis.Tidak mudah mengubah pendirian seorang perempuan pada usia ini. Apalagi untuk hal-hal prinsip yang didapatnya sebagai kesimpulan dari kisah hidup.

Perubahan adalah kepastian, apalagi setelah 40 tahun kehidupan.

Metabolisme tubuh yang mulai melambat adalah salah satunya. Ini kemudian berpengaruh pada kenaikan berat badan, apalagi jika kurang gerak dan hobi makan. Distribusi lemak tubuh juga berubah, dengan peningkatan kecenderungan penumpukan lemak di area perut dan paha. Hadeuh, lemak berkurang pada tempat yang seharusnya dipikir tetap montok dan berpindah ke tempat lain yang tidak diharapkan. Ini bukan perubahan yang menyenangkan.

Perubahan kadar estrogen pada usia ini juga berpengaruh pada banyak hal. Secara fisik terlihat nyata pada kulit yang mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan penurunan elastisitas. Secara emosional pengaruh hormon mungkin ada tetapi kematangan pribadi membuatnya masih bisa dikendalikan. Baiklah, kadang emang bablas juga pada moment tertentu, hehehe.

Pada usia ini, kebutuhan seorang perempuan juga sudah berbeda. Pengakuan adalah kebutuhan dasar semua manusia. Pujian, pelukan, perhatian adalah bentuk pengakuan dunia nyata yang lebih dibutuhkan di usia ini alih-alih taburan jempol di media sosial. Kedewasaan memberi kesadaran bahwa kenyataan lebih menenangkan jiwa dibandingkan dunia maya yang hanya bisa memastikan kehampaan.

Untuk penampilan, skin care wajibnya adalah pelembab. Tambahan skin care penunjang penampilan yang lain biasanya sudah paten, karena sudah melewati tahap uji coba bertahun-tahun. Kebutuhan lainnya adalah fresh care; secara fungsi organ tubuh sudah mengalami penyusutan, perubahan iklim juga membuat tubuh butuh bantuan tambahan untuk tetap fresh.

Pada usia 40 tahun dan seterusnya, benteng pertahanan untuk segala jenis serangan juga sudah terbentuk dengan sempurna.

Serangan-serangan emosional, psikis dan mental menyerang rutin dan cukup masif selepas masa kanak-kanak sampai dewasa. Tidak menyebut serangan fisik karena ini tidak relevan dengan perkembangan kematangan pribadi menurut saya. Sebagai manusia, naluri untuk bertahan dan membentengi diri akan berkembang baik dengan semakin gencarnya serangan.

Cara setiap orang untk menghadapi tantangan hidup tidaklah sama, mekanisme pertahanan diri tiap pribadi juga unik; tangisan adalalah pemersatunya.

Air mata adalah jalan keluar ampuh untuk melegakan sesak di dada, sekaligus penguat banteng pertahanan diri untuk siap menghadapi tantangan selanjutnya. Namun kadang gengsi menghambat kita untuk menangis dan terlihat oleh manusia lain. Salah seorang teman saya menyukai suasana kematian yang muram dan dengan segera akan menuju rumah duka. Tujuannya hanyalah agar bisa menangis dengan puas tanpa harus menjelaskan alasannya, bahkan ketika dia tidak terlalu mengenal jenazah yang ditangisi. Hati lega, hubungan dan kedekatan sosial terjaga dan pertahanan diri semakin paten. Agak aneh emang, tetapi ya itulah perempuan.

Keren itu pilihan; pada usia berapapun. Memilih skin care terbaik di siang hari dan mengoleskan fresh care pilihan menjelang malam adalah cara sederhana menghargai diri sendiri. Ngopi cantik bersama sahabat dengan caption keren di media sosial lalu setelahnya berkutat dengan diskusi dan artikel tentang kolesterol dan asam urat juga adalah bagian dari merayakan hidup.

Karena hidup emang harus dirayakan.  Perempuan usia 40-an adalah pribadi merdeka yang tau persis lagu apa yang ingin didengar menjelang tidur sambil berperang dengan isi kepala dan kekhawatiran tentang menopause yang mulai mendekat. Hahahha

 Salam dari Borong

paket wedding dania salon

Komentar