Formula Ikhlas 2024 dan Resolusi 2025

Formula Ikhlas 2024 dan Resolusi 2025

Hari ke 21 di tahun 2025 dan saya masih berkutat di-draft untuk beberapa tulisan. Resolusi berseliweran di kepala dan catatan; tetapi berasa rumit untuk jadi tulisan. Hahaha. Sepertinya harus menulis ringkasan “pelajaran” di 2024 dulu baru bisa bikin resolusi (bagus) untuk 2025 deh. Secara banyak sekali cerita di tahun 2024 yang sepertinya harus diceriterakan; terang benderang atau samar-samar. Intinya ditulis lah…

Tentu saja melihat kembali 12 bulan dengan 365 hari, 8.760 jam dan 31.536.000 detik dalam kalender Gregorian untuk tahun 2024 bukan pekerjaan mudah, apalagi sudah lama tidak punya kebiasaan menulis buku harian. Tetapi semoga beberapa catatan, tulisan dan galeri foto bisa sedikit membantu kenangan menemukan jalannya naik ke permukaan. Saya bertemu, ngobrol dan mengamati banyak orang lalu kemudian menyimpulkan bahwa banyak hal luar biasa tahun kemarin itu. Banyak hal yang bisa dibagi dan mungkin bagus buat standard dan resolusi 2025

Tiap orang punya kisah dengan alurnya sendiri dan tidak ada yang jalannya selalu mulus.

Jalanan berliku, kondisi berbatu, kadang nemu jalan yang mulus tanpa rintangan eh setelah belokan berikut malah harus menghadapi arus sungai tanpa jembatan. Seru kalau hidup dimaknai sebagai petualangan tetapi akan berlinang air mata kalau dilihat sebagai drama ratusan episode.

Tidak ada juga hidup yang dilakoni sendirian, selalu ada pemeran pendamping dalam setiap cerita. Peran mereka diluar diri pengaruhnya banyak pada alur cerita sepanjang perjalanan. Ada yang tetap mendampingi dengan genggam tangan yang selalu hangat, ada juga yang mendampingi sebagai “antogonis, beberapa lainnya hanya figuran yang lewat namun tetap memberii pelajaran. Apapun perannya dan bagaimana mereka terlibat, selalu ada hal yang bisa jadi pelajaran berharga. Pengalaman pribadi atau cerita hidup orang lain tahun kemarin menyadarkan bahwa jadi manusia emang sedinamis itu. Tidak ada hal yang statis, semua berubah dalam kepastian; cepat atau lamat, suka atau tidak. Pertemanan, percintaan, apapun; sebutkan saja, semua berjalan menuju perubahan.

Mengenal dan lebih mengenal beberapa orang memberi kesadaran tentang hal-hal tertentu yang sudah lama dijalani tetapi berasa baru diketahui. Saya menyukai ini dan ternyata tidak membutuhkan itu, padahal semuanya adalah cerita yang dilakoni bertahun lamanya. Seperti baru terbangun di tahun 2024; menyadari detail-detail kecil yang ternyata berpengaruh besar. Kesadaran tentang banyak hal yang sudah dijalani dan diterima sebagai kenyamanan bertahun lamanya dan ternyata itu adalah sesuatu yang tidak disukai bahkan tidak diterima diri; plot twist. Kenyamanan yang sudah dijalani separuh hidup dan di akhir satuan waktu menemukan bahwa itu adalah kepalsuan yang menggerogoti dan mengambil banyak hal baik dari dalam diri. Aneh tetapi belum terlambat juga sih.

Kenyamanan berlebih terkadang adalah racun yang menghambat banyak proses berjalan dengan baik. Akhirnya menyadari bahwa jalan berbatu adalah salah satu cara agar tidak tertidur; tetap terjaga dan melihat dunia di luar diri yang ternyata indah dan berbeda.

iklan dania salon

2024 juga adalah tahun yang sangat sibuk untuk hampir semua orang.

Urusan dan soal pribadi, pekerjaan, kehidupan sosial, politik dan macam lainnya. Semua butuh energi ekstra untuk dijalani. Ketika ada yang bilang tahun kemarin biasa saja dan tidak sibuk, maka kemungkinan dia tenggelam terlalu dalam pada kesedihan atau terlalu lama meratapi kemalangannya tanpa dunia luar. Bahkan untuk yang tidak memiliki mimpi untuk di kejar, tanggung jawab untuk dipikul atau teman untuk berbagi; 2024 tetap saja sibuk. Minimal sibuk berpikir tentang riuweh-nya dunia berjalan.

Politik sepanjang 2024 adalah situasi yang paling menyibukan semua orang dengan cara yang berbeda-beda. Kalau tidak terlibat langsung dan/atau turun lapangan, minimal jadi komentator. Jangankan kehidupan pribadi pejalan kaki depan rumah, situasi batin Kamalla Haris menghadapi Donal Trump pun kita upayakan untuk dikomentari jika ada kesempatan. Bukankah kita memang hobi berkomentar tentang apapun supaya terkesan terlibat dan terlihat sibuk?  Hehehe.

Tahun  2024 mungkin adalah tahun politik yang paling ramai;selain pilkada serentak dalam negeri dan pilpres negara adidaya, media sosial juga luar biasa aktif algoritma politiknya.  Cerita tentang apapun, politik ada didalamnya, apalagi urusan kerjaan, tidak mungkin luput. Kebijakan politik mengubah aturan dengan cepat di tingkat pusat dan pontang panting anak bawang di daerah mengimbangi. Hahaha.

Mengejar tuntutan karir dan profesi, pendidikan, bahasan kebijakan publik, kesehatan mental tiap generasi, juga  adalah topik lain yang membuat banyak orang sibuk tahun kemarin itu. Walalu semuanya tetap berbumbu politik tentu saja.

Kesibukan di media sosial saya pikir adalah yang paling banyak mengambil waktu dan hubungan kita dengan orang lain.

Berapa banyak waktu yang hilang karena scrolling TikTok dan mengejar like di FB pro? Banyak sekali obrolan asik dengan orang-orang terkasih yang terlewatkan karena kita memilih untuk tenggelam dan merambah semua aplikasi media sosial. Topik kehidupan pribadi artis dan info Lambe Turah menutup berita tentang tetangga yang tidak punya cukup beras untuk anak-anaknya makan. Telinga kita tertutup oleh segala topik “penting” podcast di internet dan tuli terhadap teriakan minta tolong anak di rumah sebelah yang dipukuli bapaknya babak belur.

Standar bahagia kita sering sekali ditentukan oleh apa yang sedang jadi trend di medsos lalu melupakan hangatnya obrolan di meja makan ditemani kopi panas dan pisang yang digoreng. Pekerjaan jaman now juga kadang membuat kita lebih akrab dengan laptop dan segala isinya daripada dengan perkakas dalam rumah. Pertemuan online yang dilakukan tanpa kenal waktu demi target kerjaan membuat pertemuan offline dengan keluarga terasa mahal. Kita lebih akrab dan tahu prestasi teman-teman zoom kita daripada nilai raport dan masalah anak di sekolah. Anak-anak pun terlatih untuk sibuk dalam berbagai kegiatan sebagai bagian dari tuntutan zaman. Lupa bahwa waktu terus berjalan dan ada orang yang semakin tua dengan cinta yang tetap sama menunggu di rumah. Penting sekali kita memberi kesan baik kepada orang-orang jauh dengan memastikan chat dan telpon mereka direspon cepat lalu mengabaikan yang duduk disamping menanti ajakan untuk jalan sore bersama.

Sibuk sekali kita mencitrakan diri di dunia maya.

Terlihat hebat dan sempurna kita disana, padahal aslinya alamak….. Perangkat tekhnologi canggih kadang buat kita gagap dan lupa banyak hal. Lupa pada status dan usia, berlomba mengikuti trend; yakin keren tanpa peduli jadi bahan olokan. Sibuk mencitrakan diri sebagai si paling cantik/ganteng, paling kaya, paling kudus, dan banyak “paling” lainnya. Idealnya pencitraan itu dilakukan oleh orang lain, karena kalau diri sendiri yang melakukannya, jatuhnya malah pamer dan itu buruk. Tapi siapa peduli kan?

Sibuk sekali kita berbagi di media sosial, segala sesuatu dijadikan status dan jadi siaran langsung di tahun 2024; hidup jadi minim privasi. Urusan pribadi menjadi konsumsi publlik, berbuat baik kepada yang membutuhkan pun harus disiarkan langsung dengan dalih biar berkah, banyak yang mendoakan. Berlomba kita mengunjungi kaum terlantar dan yatim sambil berharap ada yang membuat itu jadi konten dan kita terlihat seperti malaikat bersayap. Baiklah itu adalah pilihan. Hehehe.

Semua orang berlomba menjadi yang terbaik di dunia maya. Pujian, like, love dan aneka tanggapan di medsos memberi makan ego kita dengan murah hati dan ini yang membuat Meta makin berjaya. Agama kita sepertinya boleh berbeda, tetapi keyakinan kita pada kuasa uang dan media sosial  itu sama.

Formula ikhlas tahun 2024 adalah melakukan apa yang terbaik yang bisa dilakukan tanpa menuntut orang lain melakukan hal yang sama.

Bagian positif dari informasi yang tersedia dimana-mana adalah kebebasan memilih. Algoritma saya kebanyakan adalah tentang kesehatan mental dan parenting; selain tentu saja soal-soal remeh kecantikan usia 40an. Ups..

2024 semakin menyadarkan saya bahwa setiap orang sedang berjuang dengan luka hari ini pun luka masa lalunya; disadari atau tidak. Walaupun dunia maya menyediakan ruang luas untuk berbagi, tidak semua orang nyaman melakukannya. Tidak semua hal bisa dan ingin dibagi, ini soal pilihan dan kenyamanan pribadi. Memahami hal ini kemudian memberi kedamaian tersendiri. Tidak baper  ketika ada orang yang tiba-tiba diam atau menjauh. Santai saja ketika tahu beberapa orang berkumpul untuk mendiskusikan hal buruk tentang hidup kita. Tidur nyenyak tanpa insomnia ketika sadar ada pembenci yang menghabiskan banyak waktunya untuk berpikir negatif tentang kita dan menyebarluaskan hasil pikirnya dengan kebodohan yang terlihat nyata.

Semua punya luka dan berjuang untuk sembuh tetapi tidak semua orang sukses melewati peperangan dalam dirinya . Beberapa menunjukan kekalahan dengan menjadi manusia yang tidak bahagia secara sosial. Banyak juga yang merasa bahwa orang lain harus bertanggung jawab terhadap mood dan kehidupan mereka, padahal bukan begitu cara mainnya dunia ini kawan. Kedewasaan adalah kemampuan untuk tetap bertahan dan menjalani hidup dengan asik dan tidak menjadi beban untuk orang lain.

Beberapa orang punya kemampuan luar biasa untuk menertawakan hal-hal buruk yang terjadi lalu mengambil hikmah dari sana. Tentu saja tidak mudah dan butuh latihan keras untuk bisa melakukannya. Kemampuan setiap kita juga berbeda, jadi jalani saja bagian kita dengan ikhlas.

Pada akhirnya hidup yang dijalani harus dirayakan; susah dan senangnya, tawa dan tangisnya, yang datang pun yang harus pergi.

Tak perlu juga berpesta, cukup mendengungkan Lapaloma-nya opa Julio Iglesias dan menikmati kopi di sore yang hujan di dapur rumah. Kado perayaan pun tak harus kopi mahal di café yang bikin maagh kumat, coklat hasil tebus murah di swalayan juga cukup. Tentu saja sambil berharap tahun 2025, bisa menghadiahi diri sendiri dengan barang bagus yang dibutuhkan tanpa perlu gugup melirik harga.

Aihhh akhirnya tulisan ini selesai.

Saya menghadiahi diri saya dengan lagu-lagunya Rod Steward malam ini plus kopi dan sisa kue Natal yang tertinggal di kulkas sambil menikmati hujan. Karena pada akhirnya semua akan kembali pada kenyamanannya, dan itulah kenyamanan saya. Kopi dan lagu lawas.

Oh ya, resolusinya juga sederhana saja; ikhlas dan rendah hati untuk menyambut kekayaan, kesehatan dan 2025 yang penuh berkat dan bahagia. Sungguh, itu saja…

======= Salam dari Borong ======

paket wedding dania salon

Komentar